Selasa, 15 Februari 2011
Winter in Beijing
November, 2010
Setelah menunggu dan hunting ticket pesawat di sebuah travel fair, akhirnya saya berhasil berangkat ke negeri China. Negeri dengan populasi manusia terbesar di dunia. Negara maju yang kaya akan budaya. Negara paling saya kagumi di dunia. Tujuan saya adalah ke Beijing, the capital city of China. Kenapa Beijing? Kenapa bukan Shanghai atau Hongkong? Saya menyukai budaya, di Beijing saya yakin bisa menemukan apa yang saya cari dalam misi traveling kali ini; bertemu orang penduduk lokal, menikmati makanan tradisional, melihat peradaban, mempelajari kebudayaan dan sejarah, melihat bukti otentik dari sejarah itu sendiri.
Saat itu musim dingin. Ketika saya mendarat di Peking International Airport, suhu berkisar 5 derajat celcius. Buat saya yang berasal dari negara tropis, suhu sedingin itu sangat menyiksa. Beradaptasi dengan paksa membuat kulit dan pernapasan terganggu. Naik dengan taxi dengan penghangat udara rasanya sedikit aneh, terasa agak pengap di dalam. Namun, itu terobati ketika saya melihat Beijing's downtown dari atas jalan layang. Oh my...ternyata Beijing jauh dari perkiraan saya. Beijing adalah kota yang sangat bersih, maju, modern, memiliki tata kota yang sangat rapi dan bersih. Beberapa sudut di public area atau public service memang terlihat jorok, namun budaya tertib sudah tercermin dari perilaku penduduknya sehari-hari.
Saat malam hari, suhu di Beijing bisa mencapai -5 derajat celcius atau lebih pada bulan itu. Dan sama seperti kota besar lainnya, Beijing tetap bergeliat. Kegiatan perdagangan di pinggir jalan berganti dengan jajaran makanan yang melimpah. Rakyat China sangat mencintai dunia kuliner. Terlihat dari sangat beragamnya pilihan makanan yang tertata rapi, dari mulai pinggir jalan, supermarket, atau kedai dan restoran. Karena saat itu musim dingin, makanan yang dijual rata-rata adalah makanan panas yang fresh diolah ketika dipesan oleh pelanggan.
Beijing memang penuh pesona. Budaya dan peradaban modern berbaur. Keindahan alam dan keindahan budaya manusia sangat harmonis. That's why i love this city so much :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
beautiful! kapan ke sana lagi?
BalasHapus